Warning: preg_match(): Compilation failed: group name must start with a non-digit at offset 8 in /volume1/web/util/wiki/includes/MagicWord.php on line 722 Warning: preg_match(): Compilation failed: group name must start with a non-digit at offset 8 in /volume1/web/util/wiki/includes/MagicWord.php on line 722 Warning: preg_match_all(): Compilation failed: group name must start with a non-digit at offset 4 in /volume1/web/util/wiki/includes/MagicWord.php on line 700 Warning: Invalid argument supplied for foreach() in /volume1/web/util/wiki/includes/MagicWord.php on line 701 Warning: preg_replace(): Compilation failed: group name must start with a non-digit at offset 4 in /volume1/web/util/wiki/includes/MagicWord.php on line 705 Warning: preg_match_all(): Compilation failed: group name must start with a non-digit at offset 4 in /volume1/web/util/wiki/includes/MagicWord.php on line 700 Warning: Invalid argument supplied for foreach() in /volume1/web/util/wiki/includes/MagicWord.php on line 701 Warning: preg_replace(): Compilation failed: group name must start with a non-digit at offset 4 in /volume1/web/util/wiki/includes/MagicWord.php on line 705 Warning: preg_match_all(): Compilation failed: group name must start with a non-digit at offset 4 in /volume1/web/util/wiki/includes/MagicWord.php on line 700 Warning: Invalid argument supplied for foreach() in /volume1/web/util/wiki/includes/MagicWord.php on line 701 Warning: preg_replace(): Compilation failed: group name must start with a non-digit at offset 4 in /volume1/web/util/wiki/includes/MagicWord.php on line 705 Warning: preg_match_all(): Compilation failed: group name must start with a non-digit at offset 4 in /volume1/web/util/wiki/includes/MagicWord.php on line 700 Warning: Invalid argument supplied for foreach() in /volume1/web/util/wiki/includes/MagicWord.php on line 701 Warning: preg_replace(): Compilation failed: group name must start with a non-digit at offset 4 in /volume1/web/util/wiki/includes/MagicWord.php on line 705 Warning: preg_match(): Compilation failed: group name must start with a non-digit at offset 8 in /volume1/web/util/wiki/includes/MagicWord.php on line 722 Warning: preg_match(): Compilation failed: group name must start with a non-digit at offset 8 in /volume1/web/util/wiki/includes/MagicWord.php on line 722 Warning: preg_match(): Compilation failed: group name must start with a non-digit at offset 8 in /volume1/web/util/wiki/includes/MagicWord.php on line 722 Warning: preg_match(): Compilation failed: group name must start with a non-digit at offset 8 in /volume1/web/util/wiki/includes/MagicWord.php on line 722 Warning: preg_match(): Compilation failed: group name must start with a non-digit at offset 8 in /volume1/web/util/wiki/includes/MagicWord.php on line 722 Mengenal Skabies Dan Jamuran Terhadap Kucing - GA

Mengenal Skabies Dan Jamuran Terhadap Kucing

De GA.

(Page créée avec « Skabies dan jamuran adalah dua penyakit yang sering dialami anak bulu kesayangan. Keduanya mempunyai gejala yang mirip. Yakni, gatal-gatal yang membuat kucing sering kali men... »)
Ligne 1 : Ligne 1 :
-
Skabies dan jamuran adalah dua penyakit yang sering dialami anak bulu kesayangan. Keduanya mempunyai gejala yang mirip. Yakni, gatal-gatal yang membuat kucing sering kali menggaruk kulitnya dan bulu-bulu yang rontok. Namun, pencegahan dan penanganannya berbeda.<br><br>Mengenal Skabies dan Jamuran pada Kucing<br><br>Dokter Nadhor Nainggolan Msi menjelaskan, skabies dan jamuran sering menyerang kucing di negara tropis. Sebab, mereka kerap kali tidak punya pertahanan kulit yang kuat di iklim tersebut. Penyebab ke-2 adalah lingkungan. Baik itu interaksi antarkucing maupun tempat tinggal atau tempat tinggal kucing yang tidak steril. Di situlah parasit atau jamur mudah hinggap ke tubuh kucing. Karena itulah, kebersihan lingkungan kucing butuh perhatian lebih supaya penyakit berikut tidak muncul.<br><br>SKABIES<br><br>Penyakit skabies disebabkan parasit berbentuk kutu atau tungau. Parasit itu melekat pada kulit kucing bagian atas. "Ibaratnya, tungau itu menggali sampai bawah dan kulit bagian atas terangkat jadi kulit mati," paham Nadhor. Kulit mati tersebut membentuk keropeng-keropeng pada tubuh kucing. Itulah yang sebabkan kucing menjadi gatal dan terus menggaruk.<br><br>Parasit tersebut sering kali terlihat akibat pengaruh lingkungan. Misalnya, [https://blackmoorgoldfish.org/ https://blackmoorgoldfish.org/] area yang kurang bersih dan tertular kucing lain. Gejala awalnya adalah keluar keropeng-keropeng di keliru satu atau lebih dari satu anggota kulit. Jika udah terlihat keropeng-keropeng di kulit, Nadhor merekomendasikan supaya segera diperiksakan. Nanti dianjurkan sejumlah perawatan yang sesuai dengan kemampuan.<br><br>"Mulai konvensional layaknya mandi bersama dengan sampo spesifik atau injeksi," ujar alumnus Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair) tersebut. Gejala skabies dapat menyusut setelah dua hingga tiga hari pasca perawatan dan pengobatan. Kulit mati akan luruh dan memancing pertumbuhan kulit baru.<br><br>JAMURAN<br><br>Jamuran kerap disamakan dengan skabies sebab gejalanya mirip. Namun, keduanya memiliki ciri fisik yang berbeda. Kucing yang jamuran terlihat memiliki kulit yang botak di satu atau sebagian bagian. Sebab, bulunya rontok di bagian-bagian tersebut. Bagian yang terkena jamur kerap kali terhitung nampak memar. "Lebih akurat di cek tenaga medis khusus," kata founder ELiM Veterinary Care tersebut.<br><br>Penanganannya beragam. Mulai obat oles, mandi bersama sampo antijamur, hingga obat minum. "Sudah ditemukan injeksinya, tapi belum masuk Indonesia," ujarnya. Pencegahannya bersama memastikan kelembaban dan kebersihan lingkungan terjaga, dan juga kecukupan gizi yang baik.<br><br>SKABIES<br><br>CIRI-CIRI: Kulit nampak menebal, timbul keropeng diikuti rasa gatal<br><br>PENGOBATAN: treatment antiektoparasit, dapat bersifat injeksi, obat oles, dan obat minum.<br><br>JAMURAN<br><br>CIRI-CIRI: Kemerahan pada kulit dan gatal. Sering mengakibatkan kebotakan pada lebih dari satu bagian kulit.<br><br>PENGOBATAN: Bulunya dicukur, diberi obat oles atau obat minum.<br><br>TESTIMONI<br><br>Menurut Nadhor, skabies disebabkan oleh tungau. Tungau type tertentu sanggup menular ke manusia. Kondisi ini jarang terjadi. Bila tertular, langsung konsultasikan ke dokter. Biasanya dapat diberi obat oles.<br><br>Aliet Rahayu, tidak benar seorang penyayang kucing, pernah tertular skabies. Gejalanya adalah gatal-gatal di beberapa bagian. Dia memilih mengoleskan minyak tawon dan larutan belerang yang diberi minyak goreng. "Belerang ditumbuk dan dicampur minyak goreng, lantas dikocok dan dibiarkan hingga mengendap. Baru dioleskan," paparnya.
+
Skabies dan jamuran adalah dua penyakit yang sering dialami anak bulu kesayangan. Keduanya punyai tanda-tanda yang mirip. Yakni, gatal-gatal yang membuat kucing kerap kali menggaruk kulitnya dan bulu-bulu yang rontok. Namun, pencegahan dan penanganannya berbeda.<br><br>Mengenal Skabies dan Jamuran pada Kucing<br><br>Dokter Nadhor Nainggolan Msi menjelaskan, skabies dan jamuran sering menyerang kucing di negara tropis. Sebab, mereka kerap kali tidak punyai pertahanan kulit yang kuat di iklim tersebut. Penyebab ke-2 adalah lingkungan. Baik itu hubungan antarkucing maupun tempat tinggal atau area tinggal kucing yang tidak steril. Di situlah parasit atau jamur mudah hinggap ke tubuh kucing. Karena itulah, kebersihan lingkungan kucing perlu perhatian lebih sehingga penyakit selanjutnya tidak muncul.<br><br>SKABIES<br><br>Penyakit skabies disebabkan parasit bersifat kutu atau tungau. Parasit itu menempel terhadap kulit kucing anggota atas. "Ibaratnya, tungau itu menggali sampai bawah dan kulit anggota atas terangkat jadi kulit mati," sadar Nadhor. Kulit mati tersebut membentuk keropeng-keropeng pada tubuh kucing. Itulah yang memicu kucing jadi gatal dan terus menggaruk.<br><br>Parasit selanjutnya sering kali muncul akibat dampak lingkungan. Misalnya, daerah yang tidak cukup bersih dan tertular kucing lain. Gejala awalannya adalah keluar keropeng-keropeng di salah satu atau sebagian anggota kulit. Jika udah nampak keropeng-keropeng di kulit, Nadhor merekomendasikan agar langsung diperiksakan. Nanti direkomendasi sejumlah perawatan yang cocok dengan kemampuan.<br><br>"Mulai konvensional seperti mandi bersama sampo spesifik atau injeksi," ujar alumnus Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair) tersebut. Gejala skabies dapat menyusut sesudah dua sampai tiga hari pasca perawatan dan pengobatan. Kulit mati bakal luruh dan memancing pertumbuhan kulit baru.<br><br>JAMURAN<br><br>Jamuran kerap disamakan dengan skabies sebab gejalanya mirip. Namun, keduanya punyai ciri fisik yang berbeda. Kucing yang jamuran terlihat miliki kulit yang botak di satu atau sebagian bagian. Sebab, bulunya rontok di bagian-bagian tersebut. Bagian yang terkena jamur sering kali terhitung keluar memar. "Lebih akurat di check tenaga medis khusus," kata founder ELiM Veterinary Care tersebut.<br><br>Penanganannya beragam. Mulai obat oles, mandi bersama sampo antijamur, hingga obat minum. "Sudah ditemukan injeksinya, tetapi belum masuk Indonesia," ujarnya. Pencegahannya dengan meyakinkan kelembaban dan kebersihan lingkungan terjaga, dan juga kecukupan gizi yang baik.<br><br>SKABIES<br><br>CIRI-CIRI: Kulit kelihatan menebal, timbul keropeng diikuti rasa gatal<br><br>PENGOBATAN: treatment antiektoparasit, bisa berbentuk injeksi, obat oles, dan obat minum.<br><br>JAMURAN<br><br>CIRI-CIRI: Kemerahan terhadap kulit dan gatal. Sering menimbulkan kebotakan pada beberapa anggota kulit.<br><br>PENGOBATAN: Bulunya dicukur, diberi obat oles atau obat minum.<br><br>TESTIMONI<br><br>Menurut Nadhor, skabies disebabkan oleh tungau. Tungau model tertentu dapat menular ke manusia. Kondisi ini jarang terjadi. Bila tertular, segera konsultasikan ke dokter. Biasanya dapat diberi obat oles.<br><br>Aliet Rahayu, [https://www.descartes-essays.com/ deposit slot via gopay] salah seorang penyayang kucing, dulu tertular skabies. Gejalanya adalah gatal-gatal di sebagian bagian. Dia memilih mengoleskan minyak tawon dan larutan belerang yang diberi minyak goreng. "Belerang ditumbuk dan dicampur minyak goreng, lantas dikocok dan dibiarkan sampai mengendap. Baru dioleskan," paparnya.

Version du 22 mai 2022 à 01:34